Taman Nasional Danau Sentarum berada diwilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Secara geografis kawasan Taman Nasional terletak diantara 00045’LU – 112026’ BT atau berjarak sekitar 100 km disebelah utara garis Ekuador.
Topografi Danau Sentarum umumnya berbentuk cekungan datar atau lebak lebung yang merupakan daerah hamparan banjir yang dikelilingi oleh jajaran pegunungan, yaitu Pegunungan Lanjak disebelah Utara, Pegunungan Muller ditimur, Daratan tinggi Madi di selatan dan Pegunungan Kelingkang di sebelah Barat.
Pada daerah cekungan datar umumnya jenis tanah Alluvial yang banyak ditemui di sepanjang tepi sungai Tawang hingga ke daerah Lanjak dan Leboyan. Pada daerah perbukitan seperti Bukit Semujan dan Tekenang dan bukit yang mengelilingi batas Taman Nasional , jenis Tanahnya Podsolik Merah Kuning, Rawa – rawa gambut dalam umumnya dijumpai dibagian tengah antara komplek Danau Sentarum dengan Sungai Kapuas. Jenis gambut Ombrogen merupakan jenis rawa gambut sejati.
Kondisi Danau dan Sungai
1) Danau
Tingginya curah hujan sangat mempengaruhi kondisi kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. letaknya dan kondisinya yang berada ditengah jajaran pegunungan menjadikan kawasan ini sebagai daerah tangkapan air.
2) Sungai
Di kawasan Sentarum terdapat dua buah sungai utama yaitu Sungai tawang dan Sungai Leboyan. Sungai Tawang merupakan sungai yang menghubungkan antara Sungai Kapuas dengan komplek danau di Taman Nasional Danau Sentarum, sedangkan Sungai Leboyan berhulu ke Sungai Embaloh.
Tipe Ekosistem Taman Nasional Danau Sentarum
1) Hutan Rampak Gelgah (Dwarf Swamp Forest)
Vegetasi yang terdiri dari pohon-pohon kecil dan semak belukar setinggi 5 – 8 meter, kadang tergenang air hingga 11 bulan setiap tahunnya, tingginya genangan air bisa mencapai 5,5 m. pohon yang sering dijumpai adalah; Putat (Barringtonia acutangula), Kayu Tahun (Carallia bracteata), Melayak (Croton cf. ensifoluis), Mentangis (Ixora mentanggis), Gelagan (Pternandra teysmanniana), Kebesi (Memecylon adule), Masung (Syzygium claviflora) dan Kerminit (Timonius salicifolius).
2) Hutan Gelgah (Stunted Swarp Forest)
Vegetasi ini terdiri dari pohon-pohon berukuran kecil hingga sedang setinggi 8 – 15 m, tergenang air selama 4-8 bulan setiap tahunnya. Tinggi genangan air mencapai 3,5 m, habitat ini sangat mudah terbakar. Hutan Gelgah ini dikelompokan lai menjadi dua tipe hutan yaitu Hutan Gelgah Kenerin-Menungau-Kamsia dan Hutan Gelgah Kawi-Kamsia.
3) Hutan Pepah (Tall Swarmp Forest)
Vegetasi ini didominasi oleh pohon tinggi berbatang lurus (Sekitar 25-30 bahkan bisa mencapai 35 meter), Vegetasi ini tergenang air selama 2-3 bulan setiap tahunnya sedalam 1-2,5 meter. Ditumbuhi oleh pohon Kelansau, Emang dan Melaban. Ekosistem ini dibagi lagi menjadi dua kelompok yakni Hutan Pepah Kelansau-Emang-Melaban dan Hutan Pepah Ramin-Mentangur Kunyit.
4) Hutan Tepian (Riparian Foret)
Vegetasi pohon ini hampir sama seperti pada hutan Gelgah Kenarin-Menungau-Kamsia, selain itu juga ditandai dengan keberadaan pohon Rengas (Gluta renghas). Hutan ini muncul di bendungan sungai besar.
5) Hutan Rawa Gambut
Vegetasi didaerah ini terletak agak tinggi, hutan ini tergenang selama 1-4 bulan setahun denan tinggi genangan kurang dari 1,5 meter, jenis tumbuhan yang ada seperti Bintangur (Callpohylim spp), Kapur (Dryobalanpos abnormis), Terindak (Shorea seminis).
6) Hutan perbukitan (Hill Forest)
Perbukitan didaerah tenggara kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (Bukit Semujan, Bukit Pegah, dan Bukit Menyukung) melahirkan hutan dataran rendah tinggi, dengan jumlah besar, jenis dipterocarpacea, seperti payau (Anioptera grossivenia), Tempurau, Rup, Kerintak. Ukuran pohon tinggi ampai sangat tinggi, berkisar 35-45 meter. Hutan ini muncul dilereng-lereng perbukitan yang terisolasi.
7) Hutan Kerangas (Heath Forest)
Keerangas dalam bahasa iban berarti “tanah dimana tidak akan tumbuh”. Tipe hutan ini kerdil, dengan pohon setinggi 20-26 meter, dan kanopi pohonya terbuka. Dengan batang kecil menyerupai pohon pada tingkat tiang, tipe ini ditemui ditanah berpasir sebelah barat empaik, di puncak bukit semujan, dan dipuncak bukit menyukung.
d. Potensi Flora Fauna Taman Nasional Danau Sentarum
1) Flora
Berdasarkan data yang tercatat, hingga saat ini terdapat 675 (spesies) yang tergolong dalam 97 suku (familia) , angrek 154 jenis. Data-data tersebut belum seluruhnya teriventarisir terutama jenis pohon yang berada dihutan dataran rendah perbukitan, kemudian jenis-jenis angrek dan jenis parasit. Dari jumlah tersebut 33 jenis adalah jenis endemic dan 10 jenis merupakan jenis baru.
Jenis tumbuhan yang ada antara lain Dichilanthe borneenis, Menungau (Vatica menungau), Putat (Baringtonia acutangula), dan masih banyak lagi.serta yang paling mengagumkan di kawasan Danau Sentarum terdapat jenis tumbuhan yang sama dengan tumbuhan endemic yang ada di amazon. Oleh masyarakat Danau tumbuhan tersebut dikenal dengan sebutan pohon Pungguk (Crateva religiosa).
2) Fauna
Menurut Data keanekaragaman hayati Taman Naional Danau Sentarum, Fauna dikawasan Taman Nasional Danau Sentarum sebanyak 784 jenis.diantaranya :
a) Ikan
Ikan air tawar Taman Nasional sebanyak 266 jenis, dimulai dari yang kecil sekitar 1 cm yaitu ikan linut (Sundasalax cf Microps) sampai ikan tapah (Wallago leeri) yang dapat mencapai ukuran 200 cm. jenis ikan untuk konsumsi seperti ikan toman, lais, belida, jelawat, dan patin terdapat disini. Jenis ikan hias juga dijumpai disini misalnya ikan Ulanguli (Botia marcracantho) dan ikan siluk merah super/ Arwana merah super (Scleropages formosus). Selain kaya akan jumlah spesies , beberapa merupakan jenis endemic dan langka, misalnya saja terdapat 13 jenis ikan yang tergolong dalam spesies baru.
b) Mamalia
Taman Nasional Danau Sentarum memliki 147 jenis mamalia kekayaan jenis tersebut mencakup hampir 67% mamalia yang terdapat di Kalimantan, sebagian besar jenis mamalia yang ada dikawasan ini merupakan jenis endemic. Langka atau menjelang kepunahan seperti bekantan (Nasalis larvatus), kepuh (Presbytus melataphus), orang utan (Pongo pygmeus), ungko tangan hitam (Hyobates ngilis), kelempiau kalaimantan (Hytobates muelleri), macan dahan (Neofilis nebulosa), dan sekitar 23 jenis lainnya.
Orang utan (Pongo pygmeus), bekantan (Nasalis larvatus)
c) Burung
d) Reptil
Didanau Sentarum terdapat 31 jenis dari kelompok hewan melata atau reptile. Delapan jenis diantaranya merupakan jenis yang dilindungi seperti buaya muara (Crocodylus porosus), buaya Senyulong, Labi-labi, ular, biawak, bahkan buaya katak atau buaya rabin (Crocodylus raninus) yang di Asia telah dinyatakan punah sejak 150 tahun yang lalu diperkirakan masih diketemukan dikawasan ini.
Buaya muara (Crocodylus porosus), buaya rabin (Crocodylus raninus).
Sumber: .dephut.go.id/****/D_S****r**.pdf